Kamis, 21 Januari 2016

[Esai LPDP] Kontribusi Untuk Indonesia


Oleh :
RACHMAD ADI RIYANTO ~ 16 DESEMBER 2015


Menjadi pribadi yang bermanfaat merupakan salah satu misi hidup saya. Oleh karena itu, ketika menjadi mahasiswa, saya aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan. Visi saya adalah menjadi pribadi yang baik dengan memberikan kebermanfaatan bagi orang lain, seperti yang Rasulullah sabdakan dalam haditsnya “Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Saya meyakini bahwa tugas seorang mahasiswa tidaklah sekedar belajar saja, akan tetapi saya merumuskan tugas mahasiswa adalah 5B+1 yaitu Belajar, Berkarya, Berprestasi, Bermanfaat, Bermartabat, dan senantiasa Bersyukur kepada Sang Kholiq. Sesuai dengan hal tersebut, pasca saya dinobatkan sebagai Finalis Mahasiswa Berprestasi tingkat Nasional tahun 2013, aktivitas ekstra kampus saya lebih saya fokuskan pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka berbagi kebermanfaatan untuk membangun Indonesia.
Saya sadar, Indonesia adalah negeri yang kaya akan tetapi saat ini Indonesia juga sedang kaya akan masalah. Saya tidak ingin menjadi masalah, atau hanya sekedar mempermasalahkan masalah-masalah. Saya ingin menjadi salah satu bagian dari solusi atas permasalahan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, berkarya dan bermanfaat menjadi pilihan saya untuk memberikan sumbangsih solusi atas masalah yang ada di Indonesia. Hal inilah yang mendorong saya untuk merintis sebuah program pemberdayaan masyarakat di daerah Selo, Boyolali dan pada tahun berikutnya program tersebut saya terapkan kembali di daerah Tawangmangu, Karanganyar.

Program pemberdayaan masyarakat yang saya laksanakan adalah pelatihan dan pendampingan usaha produksi Dodol Wortel Kaya Susu (DOTEKASU) di Desa Senden, Selo, Boyolali. Program ini merupakan salah satu Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat yang didanai oleh Dikti tahun 2013 dan mendapatkan tambahan pendanaan dari Program Hibah Pemberdayaan Masyarakat dari Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) klaster Mahasiswa (sebagai 10 proposal terbaik dan terpilih untuk didanai). Desa Senden merupakan sebuah desa yang terletak di kaki gunung Merbabu, desa ini mashur sebagai penghasil produk pertanian hortikultura dan banyak membudidayakan wortel. Banyaknya produksi wortel di desa ini menyebabkan rendahnya harga jual wortel, diperparah dengan kandungan air wortel yang cukup tinggi yang mengakibatkan pada singkatnya umur simpan wortel setelah dipanen. Tidak jarang warga justru merugi dan menjadikan wortel hasil panennya sebagai pakan ternak. Oleh karena itu, saya bersama dengan teman-teman dalam tim berusaha untuk memberikan solusi atas permasalahan ini yaitu dengan pelatihan dan pendampingan usaha produksi DOTEKASU.
Pengolahan wortel menjadi DOTEKASU ternyata mampu memperpanjang umur simpan produk dan meningkatkan nilai ekonomisnya. Warga yang semula menjual wortel dalam kondisi segar, setelah diadakannya program ini mulai beralih dengan tidak hanya menjual wortel segar saja tetapi juga produk olahan wortel yaitu DOTEKASU. Dalam program ini warga tidak hanya dilatih untuk memproduksi DOTEKASU saja akan tetapi juga ada pengenalan Good Manufacturing Practice dan Kewirausahaan. Profil lengkap program ini terangkum dalam video profil yang tersaji di https://youtu.be/TreFkZRILFk . Program pemberdayaan masyarakat ini berhasil menjadi Juara 3 dalam Kompetisi Bina Masyarakat Mahasiswa Pertanian dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Pertanian Indonesia di IPB. Saya bercita-cita agar banyak program serupa yang dilaksanakan secara masif di Indonesia yang mampu merubah pola pikir petani di pedesaan sehingga akan mampu menjadi salah satu solusi untuk membangun Indonesia sebagai negara yang lebih kompetitif dan siap bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.
Selain aktif di program Pemberdayaan Masyarakat, upaya menjadi pribadi yang bermanfaat juga saya lakukan melalui aktivitas di organisasi bertaraf nasional. Pada tahun 2014 saya beserta 24 mahasiswa bidikmisi lain dari seluruh nusantara diberi amanah oleh Dikti menjadi Badan Perumus Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidik Misi Nasional (Permadani Diksi Nasional). Alhamdulillah pada bulan April 2015 atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorong keinginan luhur seluruh mahasiswa Bidikmisi Indonesia maka didirikanlah sebuah forum komunikasi bidikmisi nasional yaitu Permadani Diksi Nasional (PDN) di mana saat ini saya mengemban amanah sebagai koordinator Badan Pengawas. Adanya PDN diharapkan mampu menyatukan cita-cita mahasiswa dan alumni Bidikmisi di seluruh Indonesia untuk bersama-sama aktif berkontribusi untuk pembangunan Indonesia serta mempersiapkan diri sebagai generasi emas Indonesia 2045.
Saya ingin selalu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada di Indonesia, saya berkomitmen untuk senantiasa aktif dalam kegiatan-kegiatan positif hingga tercapai mimpi besar saya sebagai seorang Guru Besar di Ilmu Teknologi Pangan UNS yang sekaligus menjadi edutechnosociopreneur yang mampu memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat dan Indonesia. Beasiswa Afirmasi LPDP merupakan salah satu pendukung saya untuk saya dapat mewujudkan cita-cita saya untuk lebih berkontribusi aktif bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena saya ada untuk Indonesia. Saya cinta Indonesia, untuk Indonesia yang lebih sejahtera.

1 komentar:

Terimakasih telah meninggalkan komentar :)