Senin, 11 November 2013

Ilmu Dasar Survival



5 Prinsip Dasar dalam Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam.
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet

Jika tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & siting / berhenti dan duduklah
T : Thinking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
·         Keadaan alam (cuaca dan medan)
·         Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
·         Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
·         Banyaknya kesulitan-kesulitan biasanya timbul akibat
·         Kesalahan-kesalahan kita sendiri.

Kebutuhan Survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor dalam bertahan di alam bebas adalah :
Sikap mental
1.        Semangat untuk tetap hidup
o  Kepercayaan diri
o  Akal sehat
o  Disiplin dan rencana matang
o  Kemampuan belajar dari pengalaman
2.        Pengetahuan
ü Cara membuat bivak
ü Cara memperoleh air
ü Cara mendapatkan makanan
ü Cara membuat api
ü Pengetahuan orientasi medan
ü Cara mengatasi gangguan binatang
ü Cara mencari pertolongan
3.        Pengalaman dan latihan
§  Latihan mengidentifikasikan tanaman
§  Latihan membuat trap, dll
4.        Peralatan
·      Kotak survival
·      Pisau jungle , dll
5.        Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila tersesat :
§  Mengkoordinasi anggota
§  Melakukan pertolongan pertama
§  Melihat kemampuan anggota
§  Mengadakan orientasi medan
§  Mengadakan penjatahan makanan
§  Membuat rencana dan pembagian tugas
§  Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
§  Membuat jejak dan perhatian
§  Mendapatkan pertolongan

Berikut ini 5 prinsip dasar keahlian dalam survival yang harus diketahui oleh para penggiat alam bebas dan penempuh rimba. Sebelumnya ada satu elemen penting dalam survival yang harus menjadi titik perhatian, yaitu : otak. Kemudian jangan panik, karena kepanikan akan membuat segala pengetahuan dan pengalaman seseorang hilang.
Dasar Pertama : Api
Api adalah elemen penting dalam survival, bahkan mungkin api adalah sahabat utama kita di kala kita tersesat di alam liar. Api dapat berguna untuk sumber cahaya bagi kita ketika gelap, menyediakan kehangatan di kala dingin, menjauhkan hewan buas, memasak makanan dan air, dapat digunakan sebagai sinyal penyelamatan dan untuk memurnikan air.
Sebelum melakukan aktivitas outdoor, pastikan membawa sumber api (korek, pemantik dan semisalnya) yang cukup untuk minimal persediaan dua hari. Beberapa api unggun kecil, lebih menghangatkan dibandingkan satu api unggun yang besar. Lebih baik, mengumpulkan kayu bakar secukupnya untuk satu malam, dan kumpulkan lagi sejumlah yang sama untuk keesokan harinya daripada langsung mengambil banyak untuk satu malam.
Perapian yang baik haruslah diatur sedemikian rupa sehingga kayu dapat terbakar secara merata. Dengan penyusunan perapian yang baik dapat memberikan berbagai fungsi. Selain untuk menghangatkan tubuh, memasak, juga dapat dijadikan alat penghalau binatang.
Untuk mendapatkan perapian yang baik, diperlukan kayu/ranting yang kering dan mudah terbakar. Perapian yang baik biasanya dimulai dari ranting-ranting kecil untuk dijadikan fire starter. Untuk selanjutnya dapat dilanjutkan dengan kayu-kayu yang lebih besar.
Apabila kehabisan pemantik atau korek, maka harus memutar otak untuk membuat api. Ada beberapa cara/teknik tradisional yang cukup ampuh, namun membutuhkan kesabaran, usaha yang tak kenal lelah dan keahlian.
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata. Prinsip api adalah, “kecil jadi teman, besar jadi musuh”
Beberapa teknik membuat api tanpa korek/pemantik :
1.        Memantik
Cara ini dilakukan dengan membenturkan atau menggesekan dua benda keras. Dapat dilakukan dengan dua benda yang sejenis ataupun dengan dua benda yang berbeda jenis. Cara yang dapat digunakan bermacam-macam, yang penting adalah dapat menimbulkan bunga api.
Salah satu caranya adalah dengan memaku kayu bidang datar hingga yang tampak bagian kepalanya saja. Kemudian gesekan/benturkan batu atau logam ke arah kepala paku tersebut. Gesekan dengan sedikit ditekan dan agak cepat hingga menimbulkan bunga api dan diarahkan ke sabut kering, daun kering atau semisalnya yang mudah terbakar. Jika sudah ada titik api tertangkap, segera tiup-tiup untuk menghidupkan api,
2.        Gergaji Api (Fire Saw)
Cara ini membutuhkan tenaga yang cukup besar dan kuat. Cara ini memanfaatkan efek panas akibat gesekan kayu. Metodanya seperti menggergaji kayu dengan kayu lainnya, sehingga menimbulkan bunga api. Biasanya kayu yang digunakan berbeda antara kayu satu dengan kayu yang lainya.
Kayu yang dipilih adalah kayu yang empuk sehingga tidak terlalu sulit dalam melakukan penggergajian. Ketika mulai muncul asap, segera arahkan ke sabut kering dan tiup-tiup agar api segera terbentuk.
3.        Fire Thong
Fire Thong adalah cara mendapatkan api dari sehelai kulit kayu atau rotan kering yang ditarik menyilang di atas sepotong kayu atau rotan kering. Kulit rotan tersebut dililitkan pada sebatang pohon yang empuk, lalu ditarik oleh tangan kanan dan kiri secara bergantian. Pada bagian bawahnya diberi sabut, kawul, atau dedaunan kering yang siap menangkap bunga api.
4.        Dengan lensa/kaca pembesar. Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.

Dasar Kedua : Shelter
Shelter adalah segala hal yang berguna untuk melindungi tubuh dari hujan, panas matahari, angin, dingin dan lingkungan sekitar. Shelter pertama kita adalah tentu saja pakaian yang kita gunakan. Oleh karena itu, perhatikanlah pakaian sebelum melakukan petualangan ke alam. Sebab, tiap lingkungan pasti membutuhkan pakaian yang berbeda. Upayakan untuk menggunakan pakaian yang tahan dingin di kala malam, menyerap keringat dan mudah kering, serta berbahan material yang kuat, tidak mudah rusak atau robek. Selain itu, topi juga cukup penting.
Kemudian, baru kita beranjak ke shelter sebagai tempat berteduh. Jangan membuang-buang tenaga apabila alam telah menyediakan shelter, seperti gua, batu besar, cekukan tebing, pohon besar atau lubang di tanah. Tapi ingat, pastikan :
Ø  Shelter alami tersebut bukanlah sarang binatang buas.
Ø  Shelter tersebut tidak rawan longsor dan runtuh.
Ø  Shelter tersebut tidak mudah disapu air, banjir, hujan dsb
Ø  Shelter tersebut tidak mengeluarkan gas beracun. Caranya dengan memasukkan obor ke dalamnya, jika obor tetap menyala, maka bisa dikatakan bebas gas beracun.
Ø  Jika berteduh di bawah pohon, pastikan pohon tersebut adalah pohon yang kokoh tidak mudah tumbang, dan tidak berbuah dengan buah yang besar yang dapat membahayakan apabila jatuh menimpa.
Namun, apabila kita tidak mendapati shelter alami, maka kita bisa membangun shelter sendiri, baik dari bahan-bahan yang kita bawa sendiri (seperti tenda, ponco, dome, dsb) ataupun dengan mengumpulkan dari alam (seperti ranting, pelepah, dsb). Tetap harus melihat posisi untuk membangun shelter, diantaranya :
ü  Jangan membangun shelter di tempat yang riskan tergenang air (banjir), seperti di tepi sungai. Walaupun tempat itu terlihat bersih dan kering, akan sangat berbahaya apabila datang hujan.
ü  Usahakan dalam pembuatan shelter tidak dibawah pohon yang berdahan rapuh atau di bawah pohon kelapa. Karena dapat membahayakan jika dahan rapuh atau buah kelapa itu jatuh menimpa shelter kita.
ü  Tidak di tempat yang dicurigai sebagai sarang binatang buas atau sarang nyamuk/serangga. Karena dapat mengganggu kenyamanan beristirahat.
ü  Bahan pembuat shelter harus kuat dan pengerjaannyapun sebaik-baiknya, karena akan mempengaruhi dalam kenyamanan kita.

Dasar Ketiga : Signalling
Signalling atau memberikan tanda kepada orang yang mencari kita adalah sangat penting. Tanpa melakukan hal ini, keberadaan kita akan sulit untuk bisa ditemukan. Ada bermacam cara untuk memberikan sinyal bahwa kita masih hidup dan memerlukan pertolongan, mulai dari api, senter, penanda dengan warna cerah, bendera, cermin, peluit dsb.
Dapat menggunakan cermin ketika survivor melihat helikopter, dan senter pada malam hari. Membuat api buatan dengan asap yang berkepul juga sangat membantu. Survivor dapat membuatnya dengan cara membakar material-material organik yang agak lembab. Survivor juga dapat menulis kata SOS besar di atas dasar pasir pantai atau tanah gembur yang terbuka. Intinya, survivor harus kreatif agar bisa menarik perhatian orang agar segera bisa menemukan survivor.

Dasar Keempat : Air dan Makanan
Air dan makanan adalah kebutuhan vital bagi kita. Tanpa hal ini, survivor tidak akan bisa survive atau bertahan hidup. Teknik pertama adalah, hematlah di dalam makan dan minum, terutama air, karena kita hanya mampu bertahan selama 3 hari tanpa air. Minumlah di saat dingin pada sore hari, dan jangan banyak melakukan aktivitas di siang hari yang terik. Jangan menunggu persediaan air habis baru mencari air. Apabila tidak mendapati sungai atau air tawar, maka dapat melakukan hal berikut :
v  Carilah batang-batang atau ranting pohon yang diduga menyimpan banyak air. Potong dan kupas. Hati-hati, sebab acap kali bukan air yang didapat tapi getah beracun.
v  Gunakan scarf atau kain yang mudah menyerap air, dan sapukan pada tanaman yang banyak mengandung embun di pagi hari. Kumpulkan sampai kain basah dan peras di dalam wadah. Lakukan sampai air mencukupi.
v  Carilah lumut yang tumbuh di bagian pohon yang lembab/jarang terkena sinar Matahari, lalu kumpulkan dan bungkus di dalam scarf, lalu peras sampai keluar airnya.
v  Kumpulkan daun-daun yang hijau, atau tanaman yang segar, masukkan ke dalam lubang tanah yang telah di alasi ponco (jas hujan) dan tutup dengan plastik atau ponco. Biarkan terkena terik matahari sampai menguap dan menempel di plastik penutup. Kumpulkan uap tersebut dan tampung.
v  Jika wilayah tersebut sering hujan, segera buat penampung air dari ponco yang dialas di atas tanah berlubang atau bercekuk, untuk menadah air hujan.
v  Jika di pantai, kumpulkan air laut, lalu masak sampai mendidih dan tutup atasnya dengan plastik atau wadah untuk mengumpulkan uap airnya. Atau bisa juga menggunakan terik matahari dengan menampung air laut di ponco kemudian biarkan menguap dan kumpulkan uapnya.
v  Dan masih banyak teknik-teknik lainnya.
Jangan lupa, jika memungkinkan, pastikan air yang didapat disaring dengan kain untuk memisahkan partikel-partikel padat dan memasaknya selama kurang lebih 10 menit sampai mendidih. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan terjadinya infeksi atau penyakit. Sebab, jika mengalami sakit, maka akan sulit untuk bisa bertahan hidup.
Selain itu, kumpulkan makanan yang yakin aman dimakan. Jangan memakan buah-buahan atau daun yang tidak diketahui. Sebab sangat riskan dan berbahaya sekali apabila beracun. Secara umum, daun yang aman dimakan adalah yang tidak bergetah, tidak berambut, tidak berbau menyengat dan tidak mengandung lapisan lilin.
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20-30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3-5 hari saja tanpa air.
Patokan memilih makanan :
o    Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
o    Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
o    Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
o    Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
o    Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Hubungan air dan makanan
o    Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
o    Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
o    Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
1.        Dari batangnya :
ü  Batang pohon pisang (putihnya)
ü  Bambu yang masih muda (rebung)
ü  Pakis dalamnya berwarna putih
ü  Sagu dalamnya berwarna putih
ü  Tebu
2.        Dari daunnya :
ü  Selada air
ü  Rasamala (yang masih muda)
ü  Daun mlinjo
ü  Singkong
3.        Akar dan umbinya :
ü  Ubi jalar
ü  Talas
ü  Singkong
4.        Buahnya :
ü  Arbei
ü  Asam Jawa
ü  Juwet
5.        Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
ü  Jamur merang
ü  Jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
ü  Mempunyai warna mencolok
ü  Baunya tidak sedap
ü  Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
ü  Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
ü  Bila diraba mudah hancur
ü  Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
ü  Tumbuh dari kotoran hewan
ü  Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan :
ü  Belalang
ü  Jangkrik
ü  Tempayak putih (gendon)
ü  Cacing
ü  Jenis burung
ü  Laron
ü  Lebah, larva, madu
ü  Siput
ü  Kadal : bagian belakang dan ekor
ü  Katak hijau
ü  Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
ü  Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
ü  Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
ü  Mengandung racun : penyu laut
ü  Mengandung bau yang khas : sigung

Dasar Kelima : First Aid ( P3K )
First Aid (P3K) amatlah penting sebelum melakukan petualangan. Obat-obatan penghilang nyeri, salep desinfektans, perban kecil dan semisalnya adalah komponen utama yang harus disediakan sebelum berpetualang. Ketika mengalami cedera, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah : JANGAN PANIK! Tetap tenang dan berfikir. Lakukan cara STOP, yaitu SIT (duduk), THINK (berfikir), OBSERVE (mengamati sekitar) dan PLAN (buat rencana).

Ini adalah hal penting yang harus dilakukan sebelum lainnya. Berupaya menjaga agar otak dan fikiran tetap bisa berfungsi secara rasional, dan ini adalah dasar first aid pertama yang harus dilakukan. Setelah itu baru menganalisis dan membuat ceklist, apa saja yang kira-kira diperlukan dan dilakukan.
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1.        Ketegangan dan panik
Pencegahan :
§   Sering berlatih
§   Berpikir positif dan optimis
§   Persiapan fisik dan mental
2.        Matahari / panas
·         Kelelahan panas
·         Kejang panas
·         Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
o   Penyakit akut/kronis
o   Baru sembuh dari penyakit
o   Demam
o   Baru memperoleh vaksinasi
o   Kurang tidur
o   Kelelahan
o   Terlalu gemuk
o   Penyakit kulit yang merata
o   Pernah mengalami sengatan udara panas
o   Minum alcohol
o   Dehidrasi 
Pencegahan keadaan panas :
ü Aklimitasi
ü Persedian air
ü Mengurangi aktivitas 
ü Garam dapur
ü Pakaian :
ü Longgar
ü Lengan panjang
ü Celana pendek
ü Kaos oblong
3.        Serangan penyakit
§  Demam
§  Disentri
§  Typus
§  Malaria
4.        Kemerosotan mental
Gejala       : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab  : Kejiwaan dan fisik lemah, keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang, banyak berlatih
5.        Bahaya binatang beracun dan berbisa
6.        Keracunan
Gejala       : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan. 
Penyebab  : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum, minum air sabun mandi panas, minum teh pekat, ditohok anak tekaknya
7.        Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori, membatasi kegiatan
8.        Kelaparan
9.        Lecet
10.    Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh < 30ƒ C bisa menyebabkan kematian
Membaca Jejak
Jenis jejak
·           Jejak buatan : dibuat oleh manusia
·           Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
o    Jenis binatang yang lewat
o    Arah gerak binatang
o    Besar kecilnya binatang
o    Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
ü  Kotoran yang tersisa
ü  Pohon atau ranting yang patah
ü  Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput 
Mengatasi Gangguan Binatang
1.        Nyamuk
·      Obat nyamuk, autan, dll
·      Bunga kluwih dibakar
·      Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
·      Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
2.        Laron
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
3.        Lebah
Apabila disengat lebah :
·      Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
·      Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
·      Jangan dipijit-pijit
·      Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
4.        Lintah
Apabila digigit lintah :
·      Teteskan air tembakau pada lintahnya
·      Taburkan garam di atas lintahnya
·      Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
·      Taburkan abu rokok di atas lintahnya
5.        Semut
·      Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
·      Letakkan cabe merah pada jalan semut
·      Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
6.        Kalajengking dan lipan
·      Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
·      Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
·      Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
·      Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
·      Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
7.        Ular
Kenali dahulu jenis ular, apakah berbisa atau tidak. Ular berbisa biasanya memiliki warna yang mencolok dan memiliki warna yang bervariasi. Bentuk kepala ular berbisa lebih runcing daripada ular tidak berbisa.
Jika ular tidak berbisa maka cukup bersihkan luka, agar tidak infeksi.
Jika ular berbisa maka :
·      Pertama ikat sekitar bagian tubuh yang terkena gigitan
·      Lalu perbesar sedikit luka dengan cara disayat dengan pisau bersih
·      Pijat-pijat sekitar luka jika perlu dihisap agar bisa keluar, namun jika dihisap jangan sampai tertelan dan segera berkumur dengan air garam atau alcohol
·      Siram bekas luka yang telah dikeluarkan bisanya dengan alkohol / air garam / air sabun
·      Segera bawa korban kerumah sakit untuk mendapat pertolongan lebih lanjut.
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam Perangkap :
§   Perangkap model menggantung
§   Perangkap tali sederhana
§   Perangkap lubang jerat 
§   Perangkap menimpa
§   Apace foot share
Bahan :
ü  Tali/kawat
ü  Umpan
ü  Batang kayu
ü  Cabang pohon
ü  kembali ke atas


Sumber Air untuk Kebutuhan Survival
Air, sejauh ini adalah kebutuhan pokok yang sangat penting bagi manusia. kebutuhan air lebih besar dari kebutuhan makanan. Manusia bisa bertahan hidup kurang lebih sepuluh hari tanpa makanan, tetapi tanpa air, manusia akan sulit bertahan hidup dalam tiga hari.
Oleh karena itu kebutuhan akan air mutlak didapatkan oleh survivor. Untuk mendapatkan air, survivor harus pandai dalam menganalisis medan disekitarnya, mencari apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan air.
Manusia memerlukan air setidaknya seperempat liter sehari untuk minum. Di daerah hutan tropis, sebenarnya tidak sulit untuk mendapatkan air. Kita bisa mendapatkan air dari sungai, mata air dan selokan kecil, genangan air di cekungan batu, dan sebagainya.
Berdasarkan sumbernya, air dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu air langsung dan air tak langsung.
Air langsung berarti air bersih yang dianggap aman untuk diminum saat itu juga. Contoh air yang langsung dapat diminum adalah : air sungai, mata air, air hujan yang telah ditampung, dan lain-lain. Air langsung mempunyai ciri fisik yang bersih, jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau. Kecuali air yang ditemukan melalui buah atau tumbuh-tumbuhan, seperti buah kelapa.
Tetapi air langsung belum tentu juga dapat diminum sekaligus. Karena dikhawatirkan bahwa air itu telah tercemar pupuk kebun penduduk, pestisida, atau bahan kimia lainya. Maka dari itu sebaiknya diteliti dengan seksama terlebih dahulu sebelum meminumnya.
Air tak langsung adalah air yang digolongkan menjadi air yang masih memerlukan proses untuk diminum. Sumbernya terdapat di selokan kecil, genangan air, atau dari tumbuh-tumbuhan seperti kantung semar.
Mengetahui sumber air sangat penting, karena kita dapat memprioritaskan air mana yang akan kita simpan di tempat minum untuk diminum dan air mana yang akan kita simpan di tempat air lain untuk mencuci bahan makanan kita.
Misalnya, seorang survivor akan lebih merasa percaya diri apabila meminum air dari mata air daripada meminum air yang ditemukan dari genangan air di bebatuan. Karena dari fisiknya memang air dari mata air memang lebih jernih. Sedangkan air dari genangan belum tentu jernih dan biasanya terdapat sarang serangga yang bertelur di genangan air itu. Maka lebih baik air itu dipakai untuk keperluan lain selain diminum.
Yang tak kalah penting adalah perasaan yakin akan kebersihan air yang akan kita minum. Karena perasaan tidak yakin akan kebersihan air yang kita minum akan memberikan sugesti dan menjadikan gangguan kepada diri kita sendiri.
1.      AIR LANGSUNG
Berikut adalah sumber air yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan survival :
a.         Hujan
Apabila turun hujan ketika sedang ber-survival, maka sebaiknya kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk menampung air sebanyak-banyaknya. Untuk menampung air hujan, kita dapat memanfaatkan daun yang lebar, bambu, dan sebagainya.
b.         Tanaman
Tanaman rambat dan rotan banyak dijumpai di pegunungan dan hutan rimba. Pilihlah tanaman rambat (akar gantung) yang masih segar. Lalu potonglah bagian bawah dari tanaman itu agar air yang terkandung di bagian atas tanaman dapat menetes ke bagian bawah, lalu air yang menetes ditampung di penampungan.
Setelah itu baru potong bagian atasnya dengan jarak satu sampai satu setengah meter dari bagian bawahnya. Tanaman rambat ini dapat ditemukan di pohon-pohon besar. Dan satu pohon dapat diambil beberapa tanaman rambat. Sebenarnya air yang didapat dari tanaman rambat ini sedikit, tetapi cukup untuk membasahi tenggorokan.
c.         Air sungai dan mata air
Kebanyakan air sungai yang di hutan dapat langsung diminum. Tetapi harap diteliti sebelumnya, apakah di sekitar sungai itu terdapat pembuangan kotoran atau limbah.
d.        Air kelapa
Air kelapa merupakan penghapus dahaga yang baik. Air kelapa yang baik adalah kelapa yang masih muda. Biasanya satu buah kelapa berisi air sebanyak hampir satu liter. Usahakan apabila kita meminum air kelapa, harus yang masih baru atau kelapa hasil memetik sendiri.
Karena apabila kelapa yang sudah terjatuh biasanya telah tua dan airnya tidak enak dan terkadang bau. Bahkan kemungkinan kelapa yang sudah jatuh adalah bekas makanan bajing, maka disangsikan kebersihannya.
e.         Kondensi Tanah
Cara lain dalam medapatkan air adalah dengan memanfaatkan kondensi tanah. Hal ini memanfaatkan uap air tanah dan kemudian ditampung di suatu tempat. Caranya sebagai berikut :
1)      Galilah tanah dengan kedalaman kira-kira setengah meter.
2)      Gelarlah plastik untuk menutupi lubang tersebut. Dan ujung-ujungnya ditahan, agar plastik tersebut menutup lubang dengan rapat.
3)      Beri pemberat di tengah plastik agar plastik agak menjorok ke dalam.
4)      Sebelumnya letakan wadah penampung air di tengah–tengah lubang.
5)      Biarkan seharian.
2.      AIR TIDAK LANGSUNG
Berikut adalah sumber air yang dapat kita manfaatkan tetapi harus kita dibersihkan terlebih dahulu.
a.         Lubang air
Air yang berada di tempat ini biasanya bercampur dengan lumpur, potongan ranting atau dedaunan. Untuk memanfaatkannya kita perlu membersihkan dedaunan di permukaan air dengan cara dipungut langsung. Setelah itu diendapkan beberapa saat agar air tidak bercampur dengan lumpur. Setelah itu kita dapat melakukan proses penyaringan. Proses ini akan diterangkan lebih lanjut dimuka.
b.         Air yang menggenang
Air yang menggenang dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses penyaringan. Air ini biasanya terdapat di saluran selokan yang telah mengering, celah antara batu karang, cekungan tanah/batu, atau tunggul-tunggul pohon yang telah mati.
Berikut adalah cara menyaring air :
·           Dengan kaos berlapis. Lebih baik apabila kaos itu berwarna putih, sehingga apabila kotor dapat terlihat dan dapat dibersihkan terlebih dahulu.
·           Dengan cara melewatkan air ke dalam rongga bambu yang telah dipotong di kedua ujungnya. Di dasar bambu diberi penyaring seperti kerikil, ijuk, rumput kering atau daun kering.
Air keruh juga dapat dimanfaatkan setelah dilakukan proses pengendapan selama dua puluh empat jam di tempat bersih. Apabila air yang telah diendapkan masih telihat atau terasa kotor, maka dapat dilakukan proses penyaringan beberapa kali. Tetapi cara yang paling aman untuk mendapatkan air bersih adalah setelah dibersihkan lalu air dimasak sampai masak.
Cara lain untuk mendapatkan air bersih adalah dengan membersihkan air yang keruh dengan mencampurkan zat-zat pembersih air yang dapat kita dapatkan di toko kimia. Cara itu sebagai berikut :
1.      Campurkan tablet Halazone dengan air dan tunggu sepuluh sampai lima belas menit.
2.      Campurkan dua hingga tiga tetes Iodine dengan seperempat liter air. Air dapat dimanfaatkan setelah tiga puluh menit.
3.      Campurkan beberapa butir garam abu permanganate dengan air secukupnya. Reaksi sterilisasi dapat dilihat kira-kira dalam tiga puluh menit.
4.      Campurkan bubuk pembersih (AGS) yang dijual di pasaran dengan air secukupnya.
Berikut adalah tumbuhan yang mengandung air dan dapat dimanfaatkan
1.      Di dalam kantong semar. 
Di dalam kantong semar dalam tumbuhan ini. dapat menyimpan air baik dari air hujan dan sisa-sisa embun. Tetapi sebelum meminum lihat dulu isinya siapa tahu ada hewan di dalamnya.
2.      Celah-celah batu
Dari rekahan-rekahan batu,dalam lubang atau lekukan, carilah kemungkinan ada air yang tergenag didalamnya, mudah saja cara mengetahui jika ada air atau tidak yaitu jika terlihat semut atau seranga mengelilinginya atau ada kotoran burung disekitar lubang maka pasti ada air.
3.      Akar gantung
Di Akar tumbuhan biasanya banyak terdapat air, caranya cabut dan keluarkan. Ketuk akar dengan kayu atau pisau untuk dapatkan air. Contoh akar rotan.
4.      Mendapatkan embun
Di waktu pagi gunakan kesempatan tersebut untuk mencari embun di rumput-rumput meski hasilnya tidak begitu banyak tetapi dapat mengobati rasa dahaga kita.
5.      Dalam batang pisang
Dalam batang pisang hutan -cara dapatkan air potong bagian pangkal pokok, kira-kira 8 inci dari tanah. Kemudian korek pada bagian tengahnya untuk membentuk satu bulatan seperti mangkuk. Tunggulah sehingga air penuh dalam tempo tertentu. Air dari sumber ini boleh bertahan sehingga empat hari.
6.      Dalam tumbuhan kaktus
Pada batang kaktus banyak menyimpan banyak air jika nanti sedang berada di gurun. Karena tumbuhan tersebut banyak terdapat di gurun.



Cara memasak Air tanpa Menggunakan Panci
Cara memasak air tanpa menggunakan panci mungkin sangat diperlukan dalam kondisi tertentu. Bisa di gunakan saat jauh dari basecamp, atau saat tersesat tanpa membawa alat memasak, bisa juga barang untuk memasak lupa tidak dibawa dalam kegiatan di tengah alam terbuka.
Pada dasarnya panci (dan sejenisnya) adalah alat yang ringan namun memakan ruang, oleh karenanya tidak semua orang mungkin akan membawanya dalam satu kelompok. Namun, perlu merebus air untuk memasak nasi atau mie, membuat teh, mensterilkan air minum, apapun yang memerlukan air mendidih. Jadi inilah cara sederhana untuk melakukannya.
Yang dibutuhkan adalah :
  • Plastik atau tas kulit (apa pun yang mampu menahan air dan tidak mudah meleleh ketika kena api)
  • Api (ini hal yang paling perlu)
  • Tongkat (kayu bakar)
  • Batu yang cukup bersih
  • Sarung tangan, untuk melindungi tangan.
Bangunlah sebuah api (unggun kecil) kemudian tempatkan beberapa batu di sekitarnya. Kemudian masukkan air ke dalam plastik yang telah di sediakan. Disinilah logikanya, kalau memasak menaruh air di atas api. Karena kita tidak memiliki panci, maka batu batu yang panas tersebut dimasukkan kedalam air yang telah di tempatkan kedalam pastik. Batu-batu tersebutlah yang akan mendidihkan airnya, namun ingat. Batu tersebut harus bersih terlebih dahulu. Selamat mencoba.


Cara Menbuat Api tanpa Menggunakan Korek Api
Dalam survival di tengah rimba belantara, seringkali kita membutuhkan api untuk menghangatkan badan atau juga untuk memasak perbekalan makanan yang kita bawa. Dan kendala yang sering terjadi adalah korek api kita basah sehingga tidak bisa di gunakan atau mungkin juga lupa tidak membawa korek api.
Berikut ini sedikit tip atau cara membuat api tanpa menggunakan korek api, tetapi hanya dengan menggunakan kaleng softdrink dan sebatang cokelat.
Bahan: Kaleng softdrink, sebatang cokelat, rumput dan ranting kering serta cahaya matahari.
·           Langkah 1
Siapkan kaleng dan sebatang cokelat. Kemudian gosok-gosokkan cokelat pada bagian alas kaleng. Setelah merata bersihkan dengan tissu. Ulangi langkah tersebut sampai alas kaleng lumayan mengkilap.Dan cokelat yang sudah untuk menggosok kaleng jangan dimakan, karena residu tersebut bisa saja beracun.
·           Langkah 2
Setelah itu kita cek kaleng tersebut hingga cukup mengkilap, paling tidak bisa untuk memantulkan sinar.
·           Langkah 3
Kemudian siapkan rerumputan dan ranting kering. Bisa juga sabut kelapa untuk menjadi umpan apinya.

·           Langkah 4
Setelah siap, atur sudut pemantulan sehingga terdapat titik cahaya pada rerumputan yang kita siapkan tersebut. Setelah sudutnya dapat, tahan hingga rerumputan tersebut terbakar.



Teknik MembuatTanda Pertolongan
Membuat tanda pertolongan atau membuat signal agar dikenali di saat kita dalam bahaya di alam bebas hendaknya kita ketahui. Paling tidak nantinya kalau suatu saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kita bisa memberikan tanda dimana posisi kita. Sehingga, regu penyelamat dapat menemukan kita dengan mudah.
Memang idealnya kita bisa memberikan informasi melalaui media elektronik semisal gadget atau apapun. Namun ketika tersesat di hutan, bisa jadi media tersebut justru tidak dapat digunakan lagi entah karena memang baterainya yang habis atau kena air misalnya. Oleh karenanya kita perlu memberikan tanda pertolongan.
Ada dua prinsip cara berkomunikasi dengan regu penyelamat, pertama harus mendapatkan perhatian penyelamat kedua adalah memberikan signal kepada mereka yang dapat dimengerti olehnya.
Biasanya banyak yang menggunakan tanda X di tanah lapang, memberikan warna kontras, memberikan kilatan cahaya ataupun api dan lain sebagainya. Oleh karenanya, disini akan mencoba memberikan sedikit gambaran bagaimana tehnik memberikan tanda pertolongan.
Pada dasarnya membuat tanda itu ada dua cara, yaitu melalui cara visual dan yang kedua adalah dengan audio. Kita bahas yang pertama dulu.
1.        Tanda Api
Tanda api adalah hal yang paling umum untuk menunjukan dan memberitahu lokasi kita berada. Dalam dunia internasional, tiga api yang menyala dalam bentuk segitiga adalah menunjukan tanda pertolongan. Namun kalau kita sendiri, pertahankan satu api saja itu sudah cukup memberikan tanda.
Hal yang harus diperhatikan, buat api di tempat yang mudah terlihat. Jangan di tengah hutan yang pandangan orang dari atas tidak dapat melihat jelas tanda api. Buatlah di tengah lapang, atau yang bersifat terbuka. Kalau perlu bereskan dulu barang-barang atau pepohonan di sekitar tempat yang akan dinyalakan api.
Membakar pohon yang menyendiri juga merupakan tanda yang bagus. Namun ingat, harus berhati-hati karena bisa jadi nantinya akan membakar hutan. Oleh karenanya, perhatikan dan pertimbangkan ketika ingin membuat tanda.
2.        Tanda Asap
Pernah lihat suku Indian di film-film dimana ia memberikan tanda asap kepada kawannya? ya kurang lebih seperti itu. Asap yang kita bentuk, itu merupakan tanda atau kode menunjukan posisi kita dimana. Kalau hanya membuat asap biasa, mungkin orang mengiranya adalah kebakaran biasa. Kalau kita berikan sentuhan yang dimana asap itu tidak wajar, orang akan berpikiran kita sedang membutuhkan bantuan di dalamnya.
Cara membuatnya, campurkan dahan yang basah dengan api yang sedang menyala. Dahan yang basah itu akan menimbulkan asap yang cukup tebal, tinggal membuka dan menutupnya sehingga membentuk seperti kumpulan asap yang tersusun. Ada dan tidak ada asap secara bergantian. Walaupun, mungkin dengan tanda asap biasa orang pun juga akan mengetahui posisi korban.
3.        Tanda Cermin
Pada dasarnya, cermin adalah alat yang wajib dibawa ketika kita berpergian. Tak lain tujuannya untuk memberikan tanda kalau kita dalam bahaya. Karena kemampuannya yang memantulkan cahaya, kita bisa memberikan tanda kepada pesawat atau regu penolong yang lain dimana posisi kita.
Ada alatnya yang namanya MK-3 signal mirror, namun kita bisa meniru prinsip kerjanya dangan membentuk kaleng makanan agar bentuknya seperti di gambar di atas. Intinya, lobang itu adalah lobang yang nantinya kita dapat mengarahkan kepada penolong kita secara tepat, karena kita bisa melihat dari dalam lobang tersebut dimana sinar atau cahaya mengarah.
4.        Tanda Pen Flare
Kalau ini merupakan alat yang memang dikhususkan untuk survival. Namanya pen flare, yaitu alat yang berbentuk seperti tembakan dimana di ujungnya terdapat tali yang nantinya kita tarik. Dia akan mengeluarkan tembakan api sejauh kurang lebih 15 meter dan juga suara yang ledakan yang cukup untuk memberikan tanda.
Kalau sering melihat film-film box office, mungkin kita tidak asing dengan alat dan perlengkapan survival ini.
5.        Tanda Suara
Tanda suara biasanya bisa di lakukan dengan menggunakan radio panggil atau istilahnya HT atau Handy Talky. Kadang alat tersebut memang jelas untuk menerima signal agar kita bisa mengirim suara. Namun kadang kala, suara itu tidak jelas oleh karenanya kita harus memainkan tombolnya agar kita dapat memberikan simbol morse. Kendalanya, kita harus benar-benar memahami kode dan simbol morse untuk dapat berkomunikasi.
Tanda suara yang kedua adalah melalui peluit, ada beberapa jenis peluit yang bisa di gunakan untuk mengirimkan sinyal yang cukup jauh.
6.        Tanda Tulisan
Tanda yang paling umum, adalah kita memberikan tulian yang besar di atas area yang luas dengan menulis SOS, HELP atau yang lain. Mungkin dua kata itu yang lebih umum digunakan, walaupun kita bisa menggunakan kata TOLONG, tapi terlalu banyak hurufnya kadang menjadi tidak efektif.


10 Tanaman yang Dapat Dimakan saat di Hutan
Penjelajahan alam di hutan bahkan sampai kehabisan makanan mungkin tak pernah terbayangkan di benak kita. Lalu bagaimana kalau ini terjadi? Salah satu cara bertahan hidup adalah memakan 10 tumbuhan hutan ini. Tapi ternyata, tidak semua tumbuhan di dalam hutan layak untuk dimakan manusia. Salah-salah pilih bisa berakibat fatal seperti gangguan pencernaan. Dan berikut ini adalah tumbuhan yang mudah ditemukan di hutan dan bisa dimakan untuk membantu bertahan hidup di hutan :
1.        Daun semanggi
Mungkin kita pernah melihat ada rumput kecil di bawah tanah, dan memiliki daun mirip yang berbentuk seperti hati. Inilah daun semanggi atau biasa disebut clover.
Tak sulit untuk menemukan rumput clover. Rumput ini termasuk kosmopolit atau mudah ditemukan di dataran, termasuk hutan Indonesia. Nah, saat tersesat, tanaman inilah yang paling mudah dicari untuk bahan makanan. Ambil saja daunnya dan bersihkan kemudian konsumsi.
2.        Nanas
Buah nanas tidak hanya bisa ditemukan di pekarangan rumah atau ladang saja. Tumbuhan yang masuk dalam suku Bromeliaceae atau nanas-nanasan ini bisa ditemukan di beberapa hutan yang ada di Indonesia.
Jika melihat ada buah nanas yang sudah cukup matang, bisa dimakan bagian buahnya. Keluarkan pisau lipat dan potong kecil-kecil daging buah. Jika membawa garam, nanas sebaiknya direndam dulu di air garam untuk meminimalisir getah.
3.        Begonia
Tahu tanaman begonia? Biasanya tanaman ini dipajang di depan rumah sebagai hiasan. Nah, ternyata begonia juga banyak ditemukan di dalam hutan. Ciri-cirinya adalah tumbuhan ini berbulu di bagian tangkai hingga daun.
Meski tanaman berbulu biasanya tidak layak dikonsumsi, begonia bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan jika sedang tersesat di hutan. Potonglah daun dan tangkainya kecil-kecil sebelum dimakan. Jika membawa alat masak, sebaiknya direbus dulu sebelum dikonsumsi.
4.        Pisang
Nah, siapa yang tidak kenal dengan pisang? Buah yang berasal dari famili Musaceae ini biasanya bisa ditemukan di dalam hutan yang banyak dihuni monyet atau kera. Cukup ambil buahnya yang sudah matang lalu mengonsumsinya.
Bagaimana kalau pohon pisang yang ditemukan, belum berbuah? Jangan khawatir, belahlah batang pisang tersebut. Ambil batang muda di bagian paling tengah batang pisang. Batang muda itu bisa dimakan, walaupun rasanya tawar.
5.        Pohpohan
Pohpohan adalah salah satu tumbuhan yang sudah biasa dijadikan lalapan di rumah-rumah. Tumbuhan berdaun lebar ini ternyata banyak ditemukan di hutan Indonesia. Biasanya, bagian pohpohan yang sering dikonsumsi adalah bagian daun mudanya.
6.        Paku sayur
Salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan di dalam hutan, terutama hutan Indonesia adalah jenis paku-pakuan. Tanaman paku memiliki ciri daun bergerigi, dan biasanya ada banyak kantung spora seperti bintik-bintik hitam di bagian bawah daun.
Nah, jika bertemu tanaman seperti ciri-ciri di atas, berarti kita dihadapkan dengan tanaman paku. Tanaman ini juga biasa dijadikan lalapan, sehingga disebut paku sayur. Sama seperti pohpohan, bagian tumbuhan paku yang bisa dinikmati adalah daun mudanya.
7.        Rotan
Nah, selain paku tumbuhan lain yang banyak ditemukan di hutan Indonesia adalah rotan. Biasanya rotan hutan menjadi musuh utama para pendaki karena duri yang menyelimuti seluruh batangnya.
Namun ternyata tumbuhan ini bisa menjadi sahabat ketika tersesat. Buah dari rotan yang masih muda aman untuk dimakan langsung. Sedangkan batangnya menyimpan air yang bisa untuk diminum.
8.        Buah lo
Mungkin belum pernah mendengar namanya. Ini adalah buah yang dihasilkan dari pohon elow. Beberapa daerah menyebutnya dengan nama buah lo atau elow. Sama seperti tanaman lain, buah lo banyak ditemukan di dalam hutan.
Buah ini berbentuk bulat dengan kulit hijau sedikit mengkilap. Jika dibelah, kita bisa melihat bagian dalam buah yang diisi banyak biji-biji kecil, seperti bagian dalam buah nangka. Buah lo bisa dimakan mentah atau direbus. Saat mentah buah ini terasa agak asam, namun setelah direbus buah ini terasa manis.
9.        Bambu
Saat tersesat dan kehabisan bahan makanan, tengoklah ke sekitar kita, kali saja ada pohon bambu. Jika ada ambil bagian pangkal bambu muda yang biasa disebut rebung. Potong-potong hingga kecil dan konsumsi bagian yang tidak terasa pahit.
10.    Selaginella
Satu lagi tumbuhan yang banyak ditemukan di hutan, yaitu selaginella. Ini adalah tanaman berdaun kecil seperti jenis paku-pakuan lainnya. Ya, selaginella memang masuk dalam kelompok paku.

Umumnya, daun selaginella berwarna hijau, tapi jangan khawatir jika melihat daun ini berwarna biru atau kemerahan. Selaginella memang bisa berfungsi sebagai penentu kada asam basa tanah. Cara mengonsumsinya harus sedikit berhati-hati, cuci daunnya dan potong kecil–kecil.


5 Pisau Survival Pilihan
Pisau survival yang baik, adalah salah satu alat tool yang dapat menolong pada kondisi survival. Walaupun ada beberapa orang yang bilang bahwa pisau terbaik adalah yang ada di tangan kita, dengan skill yang mumpuni kita bisa gunakan segala jenis pisau. Namun, ada beberapa fitur dari pisau survival yang bisa jadi lebih baik dari pisau yang lain.
Dalam memilih pisau untuk kondisi pedalaman dapat menjadi hal yang sangat personal bagi seseorang, bisa jadi pendapat seseorang yang memiliki skil tertentu dapat bertentangan bagi orang lain dengan keahlian berbeda di situasi yang sama.
1.      PISAU KA-BAR USMC
Ini adalah icon pisau Amerika, pisau paling favorit sepanjang waktu untuk militer, pakar survival, penggemar aktivitas outdoor dan telah di uji di lapangan oleh berbagai generasi maritim. KA-BAR awalnya diproduksi pada Perang Dunia II untuk United State Marine Corp, dan kemudian pisau ini dengan sangat cepat dapat diterima sebagai pisau standar untuk pekerjaan sehari-hari seorang prajurit.
Pisau ini begitu simple tanpa pernak pernik berlebihan dengan tampilan klasik, dan dengan panjang mata pisau sekitar 7" (18 cm), cukup panjang untuk ukuran pisau (11 7/8", 30 cm).KA-BAR memiliki pegangan dari kulit yang kokoh, dan pelindung jari yang sangat baik, dan sangat mudah untuk di asah. 
2.      TOM BROWN TRACKER
Pisau survival yang lain adalah tracker, sebuah pisau yang di rancang oleh Tom Brown, Jr, seorang expert survival dan ahli gurun yang di segani. Mata pisau pada tracker ini termasuk pendek (4 ¼", 11 cm), namun panjang keseluruhan hampir sama dengan KA-BAR.
Apa yang membedakan pisau ini dari yang lain adalah desain pisau dan ujung mata pisau, sangat berbeda dari kebanyakan. Gergaji mini pada bagian belakang pisau, pada bagian ujung yang dapat untuk menyobek (drawknife), disamping itu memang pada kenyataannya pisau ini dapat dengan mudah untuk memotong, membuatnya menjadi pisau untuk survival yang sangat baik untuk bertahan hidup.
3.      Pisau SOG SEAL Team
SOG adalah salah satu produsen pisau bilah tetap berbaik di dunia, dan tim SEAL membangun paradigma bahwa pisau mereka memiliki kekerasan yang extrim. Pisau ini memang dirancang memiliki ketajaman optimal, ujung yang kokoh, torsi, tahan terhadap air garam, dan tahan terhadap semburan gas dan acetylene (las), ditambah aplikasi ketahanan untuk memotong, memalu, mencongkel, penetrasi dan pemotongan.
Pisau ini memiliki 7" (18 cm) panjang dan 0.24" (6 mm) tebal, dengan gerigi parsial di tepi, dan panjang keseluruhan pisau yang mencapai 12,3 " (31 cm). Penggemar pisau pendek, dan tepi yang tidak bergerigi akan menyenangi pisau ini karena sesuai dengan keinginan mereka.
4.      COLD STEEL SRK
Baja dingin merupakan bahan yang berkualitas tinggi untuk membuat pisau, dan perusahanan untuk model SRK mutlak mengunakan itu. SRK sendiri adalah singakatan dari Survival Rescue Knife, yaitu pisau untuk pertolongan dan kelangsungan hidup. 
Dan di buatlah pisau ini yang mampu menahan perkerjaan sangat berat sekalipun. Pisau ini memiliki tebal 3/16" (5 mm) dan panjang mata pisau 6" (15 cm), dengan panjang keseluruhan mencapai 10 3/4" (26 cm). Pisau ini memiliki pelindung jari tunggal dan pegangan yang bergerigi, yang membuat pisau ini mudah untuk di pegang.
5.      Pisau FALLKNIVEN A1 SWEDISH
Salah satu pisau yang kurang dikenal adalah dari produsen Fallkniven, Swedia. Pada dasarnya mereka memiliki pisau survival yang baik model A1. The A1 adalah pisau full tang (pisau menyatu dengan bilah), dan memiliki panjang 6,3 " (16 cm) dan terbuat dari 0.24" (6 mm) tebal baja berlapis VG10 (panjang keseluruhan adalah 11", 28 cm). Dengan pegangan grid kotak-kotak, dan dilengkapi lobang untuk tali temali dan juga pelindung jari.
Itulah beberapa pisau yang patut dimiliki, meski mungkin agak sulit dicari di Indonesia namun bukan berarti tidak mungkin.



Tips Menajamkan Pisau dalam Survival
Pernah terbayang ketika pergi ke alam bebas dimana ternyata pisau yang kita bawa justru tidak tajam atau karena sebab tertentu, padahal kodisi di alam bebas tidak terdapat peralatan dan perlengkapan untuk menajamkan pisau. Disamping itu pisau merupakan peralatan yang sangat penting dalam kondisi survival, lalu apa yang bisa kita lakukan?
Ada kalanya memang pisau survival di gunakan di keadaan dimana tidak biasa, dan kadang ia menjadi tumpul dan sulit untuk memotong sesuatu. Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menajamkan pisau di dalam survival.
1.      Buat asahan sendiri
Mengasah pisau adalah suatu keharusan, gunakan serpihan batu (koral) yang di lapisi pada sebuah kayu untuk dijadikan asahan. Lalu mulai mengasah pisau pada kayu tersebut.
2.      Menggunakan batu
Pada dasarnya semua batu bisa untuk digunakan sebagai asahan, namun batu yang halus hasil dari aliran adalah yang terbaik untuk digunakan. Lihatlah bebatuan di sekitar sungai atau kolam yang mengalir. Seiring waktu, batu-batu tersebut akan terkikis oleh air. Batuan sedimen akan sangat baik untuk mengasah karena permukaannya yang teratur dan berbutir kasar.
Setelah menemukan batu yang rata, ambil pisau dan asahlah dengan lembut sebagaimana biasa mengasah pada batu asahan. Pastikan melakukan hal yang sama pada kedua sisi pisau tersebut.
3.      Asah pisau di sabuk

Jika tidak memiliki akses terhadap batu atau asahan, bisa mengunakan sabuk atau asahan yang berbentuk sabuk. Memang seolah tidak logis dan tidak ada material yang terkikis, namun dengan menggunakan sabuk tersebut bisa untuk memperbaiki permukaan dari pisau. 

1 komentar:

Terimakasih telah meninggalkan komentar :)