1. Berjamaah adalah fitrah
manusia, dalam Qur’an, manusia disebut sebagai :
- Insan
– cerdas (belajar)
- Tabasyar
– fisik (makan dan minum)
- An-nas
– sosial (interaktif, bermasyarakat) – pelihara hubungan dengan tamu dan
tetangga
2. Berjamaah adalah Daurah
syar’iyah (perintah agama). Semua syariat pasti ada sifat kejamaahannya,
misal :
- Sholat
wajib –> untuk laki2 diwajibkan berjamaah, dan dalam 1 minggu ada
perintah berkumpul untuk sholat jum’at
- Sholat
sunnat –> ada sholat idul fitri, idul adha, sholat istisqo (di sini
justru malah dianjurkan membawa hewan ternak sekalian ke lapangan)
- Puasa
–> berjamaah pada bulan ramadhan
- ZIS
–> sudah pasti ada efek bagi pemberi maupun penerima.
- Haji
–> merupakan cerminan jamaah ummat Islam sedunia
- Bahkan
sampai makan pun dianjurkan untuk berjamaah, karena ada keberkahan di
dalamnya.
- Beberapa
perintah berjamaah dalam Quran : Qs. 9:71, Qs. Asshof:4, Qs. al
anfal:62-64
3. Berjamaah adalah sarana dalam
Dauroh Assiasah (Strategi perjuangan Islam)
- Kebenaran
perlu diikat dalam barisan
- Dalil
: Allah memenangkanmu dengan pertolongan-NYA dan kontribusi aktif kaum
muslimin (bil mukminin).
Akibat Tidak Berjamaah
Dalil : Qs. Al Anfal : 73, Qs. 2:120
- Orang
kafir saja berjamaah, jika kaum muslimin tidak melakukannya, maka akan
terjadi fitnah dan kehancuran yang besar bagi kaum muslimin.
- Orang
kafir tidak akan ridho (Lan tardho’ –> sampai kapan pun & tidak
akan ada perubahan sedikitpun). Target mereka untuk kita :
1.
Ittiba’ul millah
– kita ikut agama/pandangan hidup mereka
2.
Alhawaa’u millah
– kita mengikuti hawa nafsu mereka seperti cara berpakaian, perilaku
sehari-hari, cara berfikir, sehingga terjadi split personality antara perilaku
sehari-hari dengan pandangan hidup Yang Islami.
Pilar Jamaah
1. Tauhid
(innasholati, wanusuki…) – Landasan dan tujuannya hanya kepada Allah SWT
(ikhlas)
2. Musawwah
(persamaan)
·
Qur’an : Setiap engkau adalah dari
Adam, adam adalah dari tanah
·
Jangan merasa paling benar dan
paling suci serta paling baik.
·
Posisikan sejajar dengan orang lain
dan jangan memandang secara parsial, karena Allah sendiri menilai kita
berdasarkan ketaqwaan kita kepada-NYA. (Quran)
·
Qs. Annahl : 97
3. Musyawarah
- Dalil
: As syuro’:38, 3:159
- Perintah
syuro’ adalah setelah masing-masing elemen melaksanakan perintah Allah terlebih
dahulu. Artinya :
- Orang yang punya komitmen
taqwa yang boleh diajak syuro’
- Orang yang terbina dengan
ibadahnya yang akan menghasilkan syuro yang berkualitas.
- Walau
pun niat sudah sama baik, tetapi jika tidak dikomunikasikan bisa saja
menghasilkan keburukan, terutama untuk kemaslahatan publik (kebijakan
untuk masyarakat.
- Beberapa
teladan syuro’ dalam Qur’an & hadits :
1.
Saat Allah menciptakan manusia, Dia
berkomunikais dengan para malaikat-NYA. Padahal Allah dengan kekuasan-NYA tidak
perlu itu sebetulnya. Ini adalah pelajaran yang indah dari Allah.
2. Saat Rasul mendapatkan tawanan
perang, tindakan terhadap mereka disyuro’kan dulu dengan Abu Bakar dan Umar ibn
Khotob. Padahal Rasulullah adalah penentu hukum.
3.
Saat perang khandaq, Rasulullah
mengumpulkan sahabat untuk tarik saran dan memilih saran Salman al farisi.
4. Ta’awun (gotong royong)
- dengan
tidak saling menghina, menjatuhkan atau merendahkan
- tidak
mendzolimi
- membangun
kerjasama pemikiran, harta dan tenaga.
5. Attahirriyah (Pengurbanan)
- toleransi,
berkorban waktu, perasaan dan fisik
- jangan
emosional, endapkan perasaan untuk mendahulukan saudara kita.
6. Takaful Istima’ (senasib
sepenanggungan)
- Seperti
satu tubuh.
- Jika
ada yang sedang futur (=kendor semangatnya, jenuh), maka yang lain akan
menyemangatinya.
7. Jihad-Ijtihad-Amal sholeh
– dipupuk dengan kajian-kajian keilmuan (baik ilmu agama maupun ilmu-ilmu
dunia), sehingga :
- memiliki
daya juang yang selalu diperbarui
- memiliki
kemampuan berkreasi denga kreatifitas yang terus mengalir
- memiliki
semangat berbuat berlandasan amar ma’ruf nahi munkar yang nyata
8. Fastabiqul Khoirot (berlomba
dalam kebaikan)
- Landasannya
Qs. 3:114
- Berfikir
dan beramal dengan semangat apa yang dapat kuberikan kepada masyarakat
sekelilingku.
9. Tasammuh (Toleransi / tenggang
rasa)
- dewasa
dalam menghargai perbedaan
- Pesan
Ulama Abdullah bin Nuh : bersatu dalam ushul (syariat yang berdalil jelas,
seperti jumlah rokaat sholat), tasammuh pada furuiyyah (syariat hasil
ijtihad, seperti qunut)
10. Ukhuwah (Persaudaraan) – Qs.
Al Hujarat 10-12, tuntunan untuk memelihara ukhuwah, yaitu meninggalkan hal-hal
di bawah ini :
- saling
mencemooh (su’riyah)
- saling
merendahkan atau menghina
- saling
memberi predikat buruk kepada saudara
- suu’udzon
(berburuk sangka)
- tajassus
(mencari-cari kesalahan orang lain)
- ghibah
(menceritakan kejelekan orang yang ada padanya) – dosanya adalah seperti
memakan bangkai saudaranya. Apalagi bukhtan (menceritakan sesuatu yang
keburukan yang tidak ada padanya)
11. Tabayyun (klarifikasi)
- cek
dan re-cek setiap infomasi atau perbedaan yang ada
- cara
melakukannya adalah silaturrahim, seperti yang ada pada Qs. Alhujarat : 6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah meninggalkan komentar :)